Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Kamu Rela Chatting Dibaca Facebook Demi Cuan WhatsApp?

Facebook dikabarkan akan memonetisasi WhatsApp tahun ini. Caranya dengan menyelipkan iklan di platform chatting paling populer di dunia ini.

Informasi ini dibocorkan analis media sosial Matt Navarra yang menghadiri pertemuan Facebook Marketing Summit di Berlin, Jerman pada Mei 2019 lalu. Dalam cuitannya di-twitter ia menyebut iklan tersebut akan sama seperti yang muncul di Instagram dan Facebook.

Coming Soon to @WhatsApp...

- WhatsApp Status (Stories) to get Ads in 2020

- WhatsApp for Businesses to get richer messaging format options

- WhatsApp product catalog to be integrated with existing Facebook Business Manager catalog

h/t + 📸 @Olivier_Ptv
at





714 orang memperbincangkan tentang ini
 
 
 
 
 Jadi iklan ini akan nonggol di WhatsApp Status. Iklan ini akan muncul ketika kita lagi melihat status pengguna WhatsApp yang nomornya tersimpan di ponsel.


Namun rencana kehadiran iklan ini memantik pertanyaan soal masa depan fitur end-to-end encryption. Fitur ini membuat pesan yang dikirimkan hanya bisa dilihat oleh pengirim dan penerima pesan.


"End-to-end encryption WhatsApp memastikan bahwa hanya Anda dan orang yang berkomunikasi dengan Anda yang dapat membaca pesan yang telah dikirim, dan tidak ada orang lain yang bisa baca, bahkan WhatsApp," jelas Whatsapp di websitenya, seperti dikutip Jumat (10/1/2020).

Masalahnya untuk memonetisasi WhatsApp dengan iklan yang ditarget seperti yang selama ini dilakukan Facebook dan Instagram, maka Facebook perlu mengumpulkan data pengguna WhatsApp.

Bila data dikumpulkan ada kemungkinan fitur end-to-end encryption akan diganti dengan fitur penjaga keamanan data yang lain yang membolehkan Facebook baca chatting pengguna WhatsApp.

Dalam sebuah wawancara dengan Forbes yang dipublikasikan 2018 silam, Juru Bicara WhatsApp membantah akan menghapus layanan ini. Ia memastikan fitur ini akan tetap ada di WhatsApp.

"Pesan akan tetap terenkripsi ujung-ke-ujung. Tidak ada rencana untuk mengubahnya," ujarnya.

Namun jawaban dari Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg atas pertanyaan anggota parlemen AS dalam sebuah rapat dengar pendapat membuat pengamat bertanya-tanya.

Dalam rapat tersebut seorang anggota parlemen bertanya soal apakah Facebook masih akan menggunakan end-to-end encryption, Sheryl Sandberg menghindari jawaban langsung seperti iya atau tidak, "Kami sangat percaya pada enkripsi," jelasnya.

(roy/roy)